Selasa, 02 September 2008

Umar Al Hadad, dll

Umar Al Hadad

Namannya Abu Hafs Umar bin Maslamah Al-Hadad, wafat pada tahun 260 H/874 M. Berasal dari desa Kurdabaz sebuah jalan menuju Bukhara. Dia termasuk salah seorang imam dan Sayyid (bernasab sampai kepada رسول الله SAW).

Diantara mutiara hikmahnya :

1. Perbuatan dosa adalah pengantar kepada kekufuran sebagaimana demam sebagai pengantar kepada kematian.

2. Jika seorang murid senang mendengar saja, ketahuilah bahwa ia masih banyak membuang waktu.

3. Etika baik yang nampak merupakan suatu tanda kebaikan etika bathin.

4. Kemurahan hati dapat mendatangkan keinsyafan dan tidak butuh diinsyafkan.

5. Barang siapa yang tidak menimbang perbuatan dan kondisi dirinya dengan Al-Kitab dan As-sunah pada setiap waktu dan waspada pada kemunculan hati yang buruk maka janganlah dia digolongkan dalam catatan tokoh.

Ali AL-Hushri

Namanya adalah Abul Hasan Ali bin Ibrahim Al-Hushri Al-Bashri wafat pada tahun 371 H / 981 M. Bertempat tinggal di Baghdad. Dai sangat mengagumkan, nasihatnya sangat mempesona. Dia adalah guru besar di masanya dan semazhab dengan Dalf As-syibli.

Diantara mutiara hikmahnya adalah:

1. Orang-orang mengatakan, “Al-Hushri tidak pernah mengatakan perbuatan sunah, tetapi saya memiliki kebiasaan sejak muda jika saya meninggalkan satu reka’at saja pasti saya akan ditegur.

2. Barang siapa yang mengaku benar dalam satu hal, maka kebenaran itu harus diungkapkan dengan bukti-bukti kebenaran.

Sumnun bin Hamzah

Namanya Abul Hasan atau Abul Qasim Sumnun bin Hamzah wafat pada tahun 920 H / 903 M. Bersahabat dengan sariy As-Saqthi, dan Abu Ahmad Al-Qalanasi serta Muhammad bin Ali Al-Qashshab. Sumnun adalah orang yang pandai, kebanyakan nasihatnya adalah tentang kasih sayang / mahabbah disamping dia adalah seorang yang sangat mulia.

Abu Muhammad Al-Maghazili mengatakan “Di Baghdad ada seorang lelaki yang membagikan 40.000 dirham kepada fakir miskin. Sumnun yang melihatnya berkata kepadaku,”Wahai Abu Ahmad, tidakkah kamu melihat sedekah yang diinfakkan dan diamalkannya, sedangkan kita tidak melakukannya sedikitpun. Marilah kita pergi ke suatu tempat dan salat untuk satu dirhamnya dengan satu reka’at. Maka kamipun pergi bersama-sama ke Al-Madain. Di sana kami melakukan salat sebanyak 40.000 reka’at.

Said Al-Hirri

Namanya Abu Utsman Sa’id bin Ismail Al-Hirri wafat pada tahun 298 H / 910 M. Berasal dari Ar-Ray dan tinggal di Naisabur, bersahabat dengan Syaikh AL-Karmani dan yahya bin Muadz Ar-Razi. Dia datang ke Naisabur bersama Syaikh Al-Karmani dan tinggal di rumah Abu Hafs Al-Hadad serta belajar kepadanya, kemudian dinikahkan dengan puterinya. Dia hidup 30 tahun lebih setelah Abu Hafs.

Diantara muitara nasihatnya adalah :”Tidak sempurna iman seseorang sampai ia dapat menyeimbangkan empat hal di hatinya. Kebakhilan, kedermawanan, kemuliaan, kehinaan.

Diceritakan bahwa di dunia ada tiga orang besar yaitu Abu Utsman di Naisabur, Al-Junaid di Baghdad, dan Abu AbduLlah di Syam/Syiria.

Dia juga mengatakan, selama 40 tahun الله SWT tidak menempatkan aku pada suatu tempat / kedudukan kemudian aku tidak menyukainya. Dan tidak memindahkan ke kondisi lain kemudian aku membencinya”.

Sa’id Al-Hirri pernah menasihatkan bahwa bersama الله harus dengan adab yang baik, selalu takkut kepada-Mya, dan selalu merasa dilihat-Nya. Bersama رسول الله SAW harus mengikuti sunahya, dan memegang teguh zahirnya ilmu. Bersama wali الله harus dengan penghormatan dan berbakti, bersama keluarga harus dengan perangai yang baik. Bersama sahabat harus selalu berseri selama tidak dalam dosa. Bersama orang-orang bodoh harus dengan mendoakan mereka dan penuh kasih.

Dia juga menuturkan, “Barang siapa yang berbicara dan berbuat sesuai sunah maka sesungguhnya dia telah berbicara dengan bijaksana. Barang siapa yang berbuat dan berbicara dengan hawa nafsu maka ia telah berbicara dengan bid’ah.

الله SWT berfirman,

وان تطيعوه تهتدوا وما على الرسول الا البلاغ المبين

Jika engkau mentaatinya, maka engkau akan mendapatkan petunjuk, dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan hanya menyampaikan dengan terang. (An-Nur 54).

Umar Al Hadad

Namannya Abu Hafs Umar bin Maslamah Al-Hadad, wafat pada tahun 260 H/874 M. Berasal dari desa Kurdabaz sebuah jalan menuju Bukhara. Dia termasuk salah seorang imam dan Sayyid (bernasab sampai kepada رسول الله SAW).

Diantara mutiara hikmahnya :

1. Perbuatan dosa adalah pengantar kepada kekufuran sebagaimana demam sebagai pengantar kepada kematian.

2. Jika seorang murid senang mendengar saja, ketahuilah bahwa ia masih banyak membuang waktu.

3. Etika baik yang nampak merupakan suatu tanda kebaikan etika bathin.

4. Kemurahan hati dapat mendatangkan keinsyafan dan tidak butuh diinsyafkan.

5. Barang siapa yang tidak menimbang perbuatan dan kondisi dirinya dengan Al-Kitab dan As-sunah pada setiap waktu dan waspada pada kemunculan hati yang buruk maka janganlah dia digolongkan dalam catatan tokoh.

Ali AL-Hushri

Namanya adalah Abul Hasan Ali bin Ibrahim Al-Hushri Al-Bashri wafat pada tahun 371 H / 981 M. Bertempat tinggal di Baghdad. Dai sangat mengagumkan, nasihatnya sangat mempesona. Dia adalah guru besar di masanya dan semazhab dengan Dalf As-syibli.

Diantara mutiara hikmahnya adalah:

1. Orang-orang mengatakan, “Al-Hushri tidak pernah mengatakan perbuatan sunah, tetapi saya memiliki kebiasaan sejak muda jika saya meninggalkan satu reka’at saja pasti saya akan ditegur.

2. Barang siapa yang mengaku benar dalam satu hal, maka kebenaran itu harus diungkapkan dengan bukti-bukti kebenaran.

Sumnun bin Hamzah

Namanya Abul Hasan atau Abul Qasim Sumnun bin Hamzah wafat pada tahun 920 H / 903 M. Bersahabat dengan sariy As-Saqthi, dan Abu Ahmad Al-Qalanasi serta Muhammad bin Ali Al-Qashshab. Sumnun adalah orang yang pandai, kebanyakan nasihatnya adalah tentang kasih sayang / mahabbah disamping dia adalah seorang yang sangat mulia.

Abu Muhammad Al-Maghazili mengatakan “Di Baghdad ada seorang lelaki yang membagikan 40.000 dirham kepada fakir miskin. Sumnun yang melihatnya berkata kepadaku,”Wahai Abu Ahmad, tidakkah kamu melihat sedekah yang diinfakkan dan diamalkannya, sedangkan kita tidak melakukannya sedikitpun. Marilah kita pergi ke suatu tempat dan salat untuk satu dirhamnya dengan satu reka’at. Maka kamipun pergi bersama-sama ke Al-Madain. Di sana kami melakukan salat sebanyak 40.000 reka’at.

Said Al-Hirri

Namanya Abu Utsman Sa’id bin Ismail Al-Hirri wafat pada tahun 298 H / 910 M. Berasal dari Ar-Ray dan tinggal di Naisabur, bersahabat dengan Syaikh AL-Karmani dan yahya bin Muadz Ar-Razi. Dia datang ke Naisabur bersama Syaikh Al-Karmani dan tinggal di rumah Abu Hafs Al-Hadad serta belajar kepadanya, kemudian dinikahkan dengan puterinya. Dia hidup 30 tahun lebih setelah Abu Hafs.

Diantara muitara nasihatnya adalah :”Tidak sempurna iman seseorang sampai ia dapat menyeimbangkan empat hal di hatinya. Kebakhilan, kedermawanan, kemuliaan, kehinaan.

Diceritakan bahwa di dunia ada tiga orang besar yaitu Abu Utsman di Naisabur, Al-Junaid di Baghdad, dan Abu AbduLlah di Syam/Syiria.

Dia juga mengatakan, selama 40 tahun الله SWT tidak menempatkan aku pada suatu tempat / kedudukan kemudian aku tidak menyukainya. Dan tidak memindahkan ke kondisi lain kemudian aku membencinya”.

Sa’id Al-Hirri pernah menasihatkan bahwa bersama الله harus dengan adab yang baik, selalu takkut kepada-Mya, dan selalu merasa dilihat-Nya. Bersama رسول الله SAW harus mengikuti sunahya, dan memegang teguh zahirnya ilmu. Bersama wali الله harus dengan penghormatan dan berbakti, bersama keluarga harus dengan perangai yang baik. Bersama sahabat harus selalu berseri selama tidak dalam dosa. Bersama orang-orang bodoh harus dengan mendoakan mereka dan penuh kasih.

Dia juga menuturkan, “Barang siapa yang berbicara dan berbuat sesuai sunah maka sesungguhnya dia telah berbicara dengan bijaksana. Barang siapa yang berbuat dan berbicara dengan hawa nafsu maka ia telah berbicara dengan bid’ah.

الله SWT berfirman,

وان تطيعوه تهتدوا وما على الرسول الا البلاغ المبين

Jika engkau mentaatinya, maka engkau akan mendapatkan petunjuk, dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan hanya menyampaikan dengan terang. (An-Nur 54).

Umar Al Hadad

Namannya Abu Hafs Umar bin Maslamah Al-Hadad, wafat pada tahun 260 H/874 M. Berasal dari desa Kurdabaz sebuah jalan menuju Bukhara. Dia termasuk salah seorang imam dan Sayyid (bernasab sampai kepada رسول الله SAW).

Diantara mutiara hikmahnya :

1. Perbuatan dosa adalah pengantar kepada kekufuran sebagaimana demam sebagai pengantar kepada kematian.

2. Jika seorang murid senang mendengar saja, ketahuilah bahwa ia masih banyak membuang waktu.

3. Etika baik yang nampak merupakan suatu tanda kebaikan etika bathin.

4. Kemurahan hati dapat mendatangkan keinsyafan dan tidak butuh diinsyafkan.

5. Barang siapa yang tidak menimbang perbuatan dan kondisi dirinya dengan Al-Kitab dan As-sunah pada setiap waktu dan waspada pada kemunculan hati yang buruk maka janganlah dia digolongkan dalam catatan tokoh.

Ali AL-Hushri

Namanya adalah Abul Hasan Ali bin Ibrahim Al-Hushri Al-Bashri wafat pada tahun 371 H / 981 M. Bertempat tinggal di Baghdad. Dai sangat mengagumkan, nasihatnya sangat mempesona. Dia adalah guru besar di masanya dan semazhab dengan Dalf As-syibli.

Diantara mutiara hikmahnya adalah:

1. Orang-orang mengatakan, “Al-Hushri tidak pernah mengatakan perbuatan sunah, tetapi saya memiliki kebiasaan sejak muda jika saya meninggalkan satu reka’at saja pasti saya akan ditegur.

2. Barang siapa yang mengaku benar dalam satu hal, maka kebenaran itu harus diungkapkan dengan bukti-bukti kebenaran.

Sumnun bin Hamzah

Namanya Abul Hasan atau Abul Qasim Sumnun bin Hamzah wafat pada tahun 920 H / 903 M. Bersahabat dengan sariy As-Saqthi, dan Abu Ahmad Al-Qalanasi serta Muhammad bin Ali Al-Qashshab. Sumnun adalah orang yang pandai, kebanyakan nasihatnya adalah tentang kasih sayang / mahabbah disamping dia adalah seorang yang sangat mulia.

Abu Muhammad Al-Maghazili mengatakan “Di Baghdad ada seorang lelaki yang membagikan 40.000 dirham kepada fakir miskin. Sumnun yang melihatnya berkata kepadaku,”Wahai Abu Ahmad, tidakkah kamu melihat sedekah yang diinfakkan dan diamalkannya, sedangkan kita tidak melakukannya sedikitpun. Marilah kita pergi ke suatu tempat dan salat untuk satu dirhamnya dengan satu reka’at. Maka kamipun pergi bersama-sama ke Al-Madain. Di sana kami melakukan salat sebanyak 40.000 reka’at.

Said Al-Hirri

Namanya Abu Utsman Sa’id bin Ismail Al-Hirri wafat pada tahun 298 H / 910 M. Berasal dari Ar-Ray dan tinggal di Naisabur, bersahabat dengan Syaikh AL-Karmani dan yahya bin Muadz Ar-Razi. Dia datang ke Naisabur bersama Syaikh Al-Karmani dan tinggal di rumah Abu Hafs Al-Hadad serta belajar kepadanya, kemudian dinikahkan dengan puterinya. Dia hidup 30 tahun lebih setelah Abu Hafs.

Diantara muitara nasihatnya adalah :”Tidak sempurna iman seseorang sampai ia dapat menyeimbangkan empat hal di hatinya. Kebakhilan, kedermawanan, kemuliaan, kehinaan.

Diceritakan bahwa di dunia ada tiga orang besar yaitu Abu Utsman di Naisabur, Al-Junaid di Baghdad, dan Abu AbduLlah di Syam/Syiria.

Dia juga mengatakan, selama 40 tahun الله SWT tidak menempatkan aku pada suatu tempat / kedudukan kemudian aku tidak menyukainya. Dan tidak memindahkan ke kondisi lain kemudian aku membencinya”.

Sa’id Al-Hirri pernah menasihatkan bahwa bersama الله harus dengan adab yang baik, selalu takkut kepada-Mya, dan selalu merasa dilihat-Nya. Bersama رسول الله SAW harus mengikuti sunahya, dan memegang teguh zahirnya ilmu. Bersama wali الله harus dengan penghormatan dan berbakti, bersama keluarga harus dengan perangai yang baik. Bersama sahabat harus selalu berseri selama tidak dalam dosa. Bersama orang-orang bodoh harus dengan mendoakan mereka dan penuh kasih.

Dia juga menuturkan, “Barang siapa yang berbicara dan berbuat sesuai sunah maka sesungguhnya dia telah berbicara dengan bijaksana. Barang siapa yang berbuat dan berbicara dengan hawa nafsu maka ia telah berbicara dengan bid’ah.

الله SWT berfirman,

وان تطيعوه تهتدوا وما على الرسول الا البلاغ المبين

Jika engkau mentaatinya, maka engkau akan mendapatkan petunjuk, dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan hanya menyampaikan dengan terang. (An-Nur 54).

Ramadan, the Fasting Month for the Muslims (Submitters)-Ramadan ...

Ramadan, the Fasting Month for the Muslims (Submitters)-Ramadan-Ramadhan-Hilal- crescent- ... Last fasting Day of Ramadan 2007: 10/11/2007 (for most of USA) ...

Ramadan - Wikipedia, the free encyclopedia

A summer Ramadan requires much longer fasting and shorter overnight periods of recovery ....Ramadhan - In-depth basics from the BBC ...

An Idiot's Guide to

Whe~en’s Blog :: All About Fasting, Ramadhan & Hari Raya

Filed under: All About Fasting, Ramadhan & Hari Raya. MALAM LAILATUL QADAR. Oleh : Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid ...

Fasting Ramadhan - Virtues and Rulings (www.sunnahonline.com)

"He who fasts Ramadhan, due to iman and hoping for reward (from Allah) then his past sins are forgiven." [Al-Bukhari and Muslim] ...


Fasting

However when it comes to Ramadhan, the month of fasting, Muslims are required to redouble their efforts in this field. It is reported of the Holy Prophet ...


Fasting Ramadan, Its Virtues & Rulings (Islaam.Com)

Fasting is a means for one's sins to be forgiven. The Prophet (s.a.w.) said: "He who fasts Ramadhan, due to Iman and hoping for reward (from Allah) then his ...


Ramadhan Fasting, Ramadhan Blessings, Fasting Benefits, Fasting ...

Ramadhan Fasting Benefits: The benefits of the Ramadhan month of fasting are too many to be counted. If one does recognize them and realize their importance ...


Fasting Ramadhan and Zakat Al-Fitr

Fasting Ramadhan and Zakat Al-Fitr By: Sheikh Mohammad bin Saleh Al-Othaimeen This treatise deals briefly with the practice, rules and benefits of fasting. ...


...

Bisyir Al hafi

Namanya Abu Hafs Bisyir bin Harits Al-Hafi, hidup antara tahun 150-277 H / 767-841 M. Berasal dari Marwa, tinggal di Baghdad dan wafat di tempat yang sama. Dia putera dari saudara perempuan Ali bin Khasyram, seorang mulia yang berkedudukan tinggi.

Hikayat sebab dari taubatnya adalah : Suatu ketika ia sedang berjalan-jalan di suatu jalan, ia menemukan secarik kertas yang bertuliskan الله Azza wa Jalla. Kertas itu lusuh karena habis diinjak-injak orang yang lewat. Bisyir mengambilnnya kemudian membeli minyak wangi dan memoleskannya pada kertas itu lalu disimpannya di celah-celah dinding. Ketika tidur Bisyir mendengar suara yang mengatakan, “Wahai Bisyir, kamu telah mengharumi nama-Ku, maka Aku akan mengharumkan namamu di dunia dan di akhirat.”

Ustadz Ali Ad-Daqaaq rahimahuLlah berkata,” Pernah suatu hari Bisyir lewat di depan beberapa orang, kemudian mereka berkata, “Inilah orang yang tidak pernah tidur semalam suntuk, juga tidak pernah berbuka kecuali sekali dalam tiga hari”. Bisyir pun menangis, lalu ditanyakan sebab menangisnya lalu ia menjawab, ‘ saya tidak ingat bahwa saya tidak tidur semalam suntuk dan tidak berbuka sampai malam ketiga puasa saya, akan tetapi الله SWT telah memberikan kasih sayang dan kemuliaan kepadaku lebih dari orang lain”.

Pada suatu kesempatan Bisyir bercerita, “Saya pernah bermimpi melihat رسول الله SAW, beliau bersabda kepadaku, ‘Wahai Bisyir, mengapa الله SWT mengangkat derajatmu di atas derajat para sahabat-sahabatmu ?’. Aku menjawab,’Tidak Tahu wahai رسول الله’. Beliau berkata, “Karena perbuatanmu yang mengikuti sunahku, baktimu kepada orang-orang saleh, saran baikmu kepada saudara-saudaramu, dan rasa cintamu kepada sahabat-sahabatku dan ahlul baitku. Itulah yang menjadikan sebab kamu sampai pada tingkatan orang-orang saleh”.

Bilal Al Khawas bercerita, “Saya pernah berada di padang sahara yang dihuni orang-orang bani Israel. Tiba-tiba seorang lelaki muncul dan berjalan menemaniku. Saya heran, siapakah gerangan orang ini. Tidak berapa lama saya diberi ilham bahwa itu adalah Khidr AS. Sayapun kemudian beranjak dan menemui lelaki itu dan bertanya, “Demi kebenaran, Siapakah kamu sebenarnya ?”.

“Saudaramu Khidr”. Jawabnya.

“bagaimana pendapatmu tentang Imam syafi’i RahimahuLlah”. Tanyaku.

“Dia adalah termasuk pemelihara agama”. Jawabnya.

“Bagaimana pendapatmu tentang Imam Ahmad bin Hanbal?”

“Dia termasuk seorang yang Shidiq”.

“Bagaimana pendapatmu tentang Bisyir bin Al-Harits Al-Hafi ?”tanyaku lagi.

“Tidak ada orang seperti dia sesudahnya kelak”.

“Apakah yang bisa menjadikanku sehingga dapat bertemu denganmu?”

“Karena kebaikanmu pada ibumu”.

Dalam kisah yang berbeda Abu AbdiLlah Ahmad bin Al-Jalla’ berkata, “Saya pernah bertemu Dzunun Al-Mishri. Dia adalah orang yang banyak memberikan pelajaran. Saya juga pernah bertemu Sahal, dia adalah orang yang banyak memberikan teladan, disamping sikapnya yang sangat wara’. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Lalu kepada siapakah kamu condong ?”.

Dia menjawab, “Kepada guruku Bisyir bin Al-Harits.

Diceritakan bahwa Bisyir bin Al-Harits adalah orang yang gemar dengan makanan kacang-kacangan. Namun dalam beberapa tahun berikutnya dia tidak memakannya. Setelah dia wafat, ada seseorang yang bertemu dengannya dan bertanya, “Apa yang telah الله lakukan terhadapmu ?”

Dia maenjawab, “الله telah mengampuniku dan menyuruhku dengan berfirman, ‘Makanlah wahai orang-orang yang belum makan, dan minumlah wahai orang-orang yang belum minum”.

Bisyir bin Al-Harits juga pernah menasihatkan bahwa perkara yang halal tidak akan dapat berkumpul dengan hal-hal yang berlebihan (melampaui batas), dan orang yang suka popularitas tidak akan mendapatkan manisnya akhirat”.

Pernah seseorang bertemu dengannya dalam sebuah mimpi, dan bertanya, “Apakah yang telah الله lakukan terhadapmu ?”

الله telah mengamuniku dan telah mengijinkanku untuk menikmati separuh surga. الله juga mengatakan kepadaku, ‘wahai Bisyir, seandainya engkau bersujud kepada-Ku di atas bara api, maka sujudmu itu belum mencukupi rasa syukurmu terhadap nikmat yang Aku berikan kepadamu’’.


Frontier of Faith: Islam in the Indo-Afghan Borderland

Frontier of Faith: Islam in the Indo-Afghan Borderland. Sana Haroon , 9781850658542, Hurst, October 2007, 256pp, HB Availability: Few Price: AUD$75.00 ...

PENYEJUK JIWA - Faith Freedom International - Forum Debat Islam ...

Forum tsb memang tempat berkumpulnya orang2 anti-Islam dan Islamophobes yang uncivilized, jadi banyak dijumpai orang2 anti-Islam yang sengaja memenuhi ...

Movie Reviews for The Wisdom of Faith: Islam, Information and Film ...

Movie Reviews for The Wisdom of Faith: Islam ???? Information and Film Reviews for The Wisdom of Faith: Islam the Movie ...

Secret Teachings of All Ages: The Faith of Islam

Among the first to accept the faith of Islam was Abu Bekr, who became Mohammed's closest and most faithful friend, in fact his alter ego. ...

Prologue :: Faith Freedom International :: Only Truth can set us free!

"Islam is a religion of peace". This is what our politically correct politicians keep .... and do not represent the opinions of Faith Freedom International.

Powell's Books - This Is My Faith: Islam (This Is My Faith Books ...

Each book in the enlightening" This Is My Faith" series features true-life photographs and interviews with a child who talks about his or her faith and ...


Frontier of Faith

Frontier of Faith: Islam in the Indo-Afghan Borderland. Sana Haroon ... Frontier of Faith examines the history of Islam-especially that of local mullahs, ... ...

Saya tidak tahu apakah dia sudah meninggal ataukah masih hidup”.

Muhammad Atsaqafi :

Namanya Abu Ali Muhammad bin Abdul Wahab Ats-Tsaqafi wafat pada tahun 328 H / 940 M, sebagai seorang imam di masanya bersahabat dengan Abu Hafs dan Hamdun Al Qashar. Diantara mutiara hikmahnya adalah :

1. Andaikata seseorang telah menguasai semua ilmu dan bersahabat dengan bermacam-macam kelompok manusia, maka ia tidak akan sampai kepada tingkatan tokoh kecuali dengan riyadhah dari seorang syaikh, imam atau guru pendidik yang alim. Barang siapa yang tidak meneladani adab gurunya maka akan diperlihatkan kepadanya kesalahan-kesalahan amalnya serta kebodohan dirinya. Ia tidak boleh diikuit perbuatannya untuk meluruskan kehidupan sehari-hari.

2. Akan datang suatu masa di tengah- tengah umat islam, dimana seorang mukmin tidak senang dengan kehidupannya, kecuali dengan bersandar dengan orang-orang munafik.

3. Jauhilah kesibukan-kesibukan dunia jika datang kepadamu. Jauhilah duka cita karena masalah dunia jika kamu kembali. Seorang yang berakal sehat tidak akan cenderung kepada suatu apapun dari dunia, sebab jika datang ia akan merepotkan, dan jika pergi ia akan membuat susah.

Ahmad Al Jariri.

Namanya Abu Muhammad Ahmad bin Muhammad bin Al Husain Al Jariri (dinisbatkan kepada Imam Jarir bin Ubad dari bani Bakar bin Wail). Termasuk salah seorang tokoh sahabat Al-Junaid. Dia yang menempati kedudukan al-Junaid sesudahnya. Dia juga bersahabat dengan Sahal bin AbduLlah dan termasuk salah seorang yang alim tentang ilmu-ilmu kelompok ini.

Ahmad bin Atha Ar-Rudzabari berkata, “Al Jariri wafat pada tahun masuknya angin kencang. Setahun kemudian saya bertemu dengannya dalam keadaan duduk bersandarkan lutut di dadanya, dan jarinya mengisyaratkan kepada الله.

Diantara mutiara hikmahnya adalah :

1. Barang siapa yang dikuasai oleh hawa nafsunya, maka ia menjadi tawanannya, terbelenggu dalam penjaranya, dan الله akan menutupi hatinya untuk memperoleh kemanfaatan sehingga ia tidak dapat menikmati kelezatan firman الله dan tidak dapat mengambil buahnya, meski berulang kali membacanya. الله berfirman :

سأصرف عن أّيتى الذين يتكبرون فى الارض بغيرالحق

Akan Aku palingkan dari ayat-ayat-Ku, orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar (Al-A’raf 146)

2. Untuk mengetahui asal pokok dari sesuatu dengan cara menggunkaan furu’ (cabangnya), meluruskan furu’ dengan mendasarkannya pada ushul , dan tidak akan sampai pada tingkatan penyaksian ushul kecuali dengan mengagungkan perantara dan furu’ yang telah diperintahkan oleh الله.

Ahmad bin Al-Jalla

Namanya adalah AbduLlah Ahmad bin Yahya Al-Jalla. Dia berasal dari Baghdad, tinggal di Ramalah dan Damaskus dan termasuk salah seorang tokoh sufi para guru di Syiria (Syam). Ahmad banyak bersahabat dengan Abu Turab, Dzunun Al-Mishri, Abu Ubaid Al Bishri, dan ayahnya Yahya Al-Jalla.

Ada kisah menarik berkaitan dengan beliau , suatu hari ia menghadap ayah dan ibunya dan berkata, “Saya suka jika ayah dan ibu menghibahkan diri saya kepada الله Azza wa Jalla”.

“Memang kami telah menghibahkanmu kepada الله Azza wa Jalla”. Jawab ayah dan ibunya.

Beberapa saat kemudian Ahmad meninggalkan sejenak kedua orang tuanya. Ketika kembali pada suatu malam dan bersamaan dengan turunnya hujan, dia mengetuk pintu rumahnya.

“Siapa yang mengetuk pintu ?” tanya ayahnya.

“Puteramu Ahmad”. Jawabnya.

“kami memang pernah memiliki anak laki-laki, tetapi dia telah kami hibahkan kepada الله. Kami adalah bangsa arab yang itdak pernah mencabut kembali apa yang telah kami hibahkan”. Setelah berkata demikian, ayahnya tidak membukakan pintu untuknya.

Diantara mutiara hikmahnya adalah, “Barang siapa yang telah bersikap sama antara pujian dan celaan terhadap dirinya, maka dia adalah zahid. Barang siapa yang menjaga salat fardhunya di awal waktunya, maka dia adalah seorang ‘abid (ahli ibadah). Barang siapa yang dapat melihat perbuatannya bahwa semua itu adalah dari الله Azza wa Jalla, maka dia adalah seorang muwahid (orang yang mengesakan الله )”.

Ketika wafat, ahmad bin Al-Jalla terlihat tampak tersenyum sehingga dokter/tabib mengiranya masih hidup. “dia masih hidup”. Katanya. Kemudian dokter memeriksa denyut urat nadinya . “Dia telah meninggal dunia”, katanya heran. Kemudian dokter itu membuka wajahnya lagi dan berkata, “Saya tidak tahu apakah dia sudah meninggal ataukah masih hidup”.

Bunan Al-Jamal.

Namanya Abu Hasan Bunan Al-Jamal, wafat pada tahun 316 H/928 M. Berasal dari Wasith kemudian tinggal di Mesir. Dia adalah orang yang mulia dan memiliki banyak keramat.

Dia pernah ditanya tentang perihal ajaran sufi yang paling penting, maka dia menjawab, “Meyakini jaminan الله, melaksanakan perintah-Nya, menjaga hati, dan meninggalkan tujuan duniawi.

Abu Ali Ar-Rudzabari berkata, “Saya pernah bertemu Bunan Al-Jamal ketika sedang berada di depan binatang buas, binatang itu tidak melukainya akan tetapi malah menciuminya.

“Apa yang ada di dalam hatimu sehingga binatang buas itu menciumimu ?” Tanya seseorang.

“Saya memikirkan bahaya perbedaan pendapat para ulama yang tingkatannya seperti binatang buas”. Jawabnya.


From Muhammad to the great Ottoman sultans, learn more about the history of the Islamic Empire. A companion site to the PBS series Islam: Empire of Faith.
www.pbs.org/empires/islam/ - 13k - Tembolok - Halaman sejenis

Basic information about the faith of Islam -- what Muslims believe, where Muslims live, how they perceive God, and the main practices and holidays of the ...
islam.about.com/od/basicbeliefs/p/intro.htm - 22k - Tembolok - Halaman sejenis

essentials of islamic faith. True faith in Islam is summarized in these few points.
www.carm.org/islam/faith_true.htm - 11k - Tembolok - Halaman sejenis

I was trying to figure out how a librarian is able to redifine video marketing via social media site like YouTube.com, Veoh.com and even Facebook Video can ...
hazmanaziz.com/2008/07/13/empire-of-faith-islam/ - 33k - Tembolok - Halaman sejenis

Amazon.com: Sea of Faith: Islam and Christianity in the Medieval Mediterranean World: Stephen O'Shea: Books.
www.amazon.com/Sea-Faith-Christianity-Medieval-Mediterranean/dp/0802715176 - 252k - Tembolok - Halaman sejenis

The first group of Muslim settlers who arrived in Hong Kong were Chinese traders who had been converted to Islam by Arabic merchants their forefathers had ...
www.discoverhongkong.com/eng/travelneeds/faith/mk_fait_isla.jhtml - 22k - Tembolok - Halaman sejenis

The Five Pillars of Islam-belief in one God, praying five times a day, fasting, giving to charity, and going on pilgrimage-guide all Muslims.
ffh.films.com/id/13167/Essentials_of_Faith_Islam.htm - 43k - Tembolok - Halaman sejenis

21 May 2007 ... There are three levels of faith a person can attain. The first level is Islam. Prophet Muhammed (may the blessings and peace of Allah be ...






...

Template by - Abdul Munir - 2008